2008-04-22

Burung Bersabar

Dikisahkan pada zaman Nabi Sulaiman AS, hidup seekor burung yang bersuara merdu dan memiliki bulu yang indah. Tertarik dengan suara dan keindahan bulunya, seorang lelaki membeli burung tersebut dengan harga seribu dinar. Beberapa burung lain hinggap di atas sarang burung itu dan berkicau sebentar sebelum terbang. Setelah kedatangan burung-burung itu, burung dengan suara indah malah terdiam. Tak terdengar lagi kicaunya yang merdu.

Pemilik burung itu lantas mengadukan masalahnya kepada Nabi Sulaiman. Beliau bertanya kepada burung itu. ''Pemilikmu punya hak darimu. Dia telah membelimu dengan harga sangat mahal. Lantas mengapa engkau membisu?''

Burung itu menjawab, ''Wahai Nabi Allah, aku berkicau karena sedih dan rindu dengan pasanganku. Aku ingin lepas dari sangkar. Kemudian datang teman-temanku yang memintaku bersabar. Temanku itu bilang, keras kepala hanya akan mendatangkan kesusahan.

Lagi pula lelaki itu membeli aku hanya karena cintanya pada suaraku. Maka aku memilih diam.'' Mendengar penjelasan si burung, Nabi Sulaiman membebaskan burung itu setelah membayar kepada pemiliknya. n (dikutip dari Hikayat Sufi)

CIRI-CIRI WALI ALLAH

Ciri - ciri Wali Allah

Kedudukan Para Wali

Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya dari kalangan para hamba Allah ada segolongan orang yang bukan nabi dan bukan pula syuhada, namun para nabi dan para syuhada’ berebut dengan mereka dalam kedudukan terhadap Allah.”

Orang pun bertanya, “Wahai Rasulullah, ceritakan kepada kami siapa mereka itu dan apa amal perbuatan mereka. Sebab kami senang kepada mereka karena yang demikian itu.”
Nabi menjawab, “Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Allah, dengan Ruh Allah, tidak atas dasar pertalian keluarga antara sesama mereka dan tidak pula karena harta yang mereka saling beri. Demi Allah, wajah mereka adalah cahaya terang, dan mereka berada di atas cahaya terang. Mereka tidak merasa takut ketika semua orang merasa takut, dan mereka tidak merasa kuatir ketika semua orang merasa kuatir.” Dan beliau membaca ayat ini: Ketahuilah, sesungguhnya para wali Allah itu tiada rasa takut pada mereka dan tidak pula mereka merasa kuatir.

(Kitab Fath al-Bari, Syarh Sahih al-Bukhari)

RAHASIA HATI

Menyingkap Rahasia Hati

Yang paling menakjubkan pada diri manusia adalah hatinya, padahal ia merupakan sumber hikmah sekaligus lawannya. Jika timbul harapan, ketamakan akan menundukkannya. Jika ketamakan telah berkobar, ia akan dibinasakan oleh kekikiran. Jika ia telah dikuasai oleh keputusasaan, penyesalan akan membunuhnya. Jika ditimpa kemarahan, menjadi jadilah marahnya. Jika sedang puas, ia lupa menjaganya. Jika dilanda ketakutan, dia disibukkan oleh kehati-hatian. jika sedang dalam kelapangan (kaya), bangkitlah kesombongannya. Jika mendapatkan harta, kekayaan menjadikannya berbuat sewenang wenang. Jika ditimpa kefakiran, ia tenggelarn dalam kesusahan. Jika laparnya menguat, kelemahan menjadikannya tidak mampu berdiri tegak. Dan jika terlampau kenyang, perutnya akan mengganggu kenyamanannya. Sesungguhnya setiap kekurangan akan membahayakan, dan setiap hal yang melampaui batas akan merusak dan membinasakan.

Ada empat hal yang mematikan hati, yaitu: dosa yang bertumpuk-tumpuk, (mendengarkan) guyunon orang pandir, banyak bersikap kasar dengan kaum perempuan, dan duduk bersarna orang orang mati.

Orang orang bertanya, "Siapakah orang orang mati itu, wahai Amirul Mu'minin?"

Imam 'Ali r.a. menjawab, "Yaitu setiap hamba yang hidup bergelimang dalam kemewahan."

Ketahuilah! Sesungguhnya di antara bencana ada kefakiran, yang lebih berat daripada kefakiran adalah penyakit badan, dan yang lebih berat daripada penyakit badan adalah penyakit hati. Ketahuilah! Sesungguhnya di antara kenikmatan adalah banyak harta, yang lebih utama daripada banyak harta adalah kesehatan badan, dan yang lebih utama daripada kesehatan badan adalah ketakwaan hati.

Tanyailah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap.

Sebaik baik hati adalah yang paling ingat.

Nyalakanlah hatimu dengan adab, sebagaimana nyalanya api dengan kayu bakar.

Harta simpanan yang paling bermanfaat adalah cinta hati.

Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliannya. Sebab, jika hati itu dipaksakan, ia akan buta.

Sesungguhnya hati mengalami kejemuan, sebagaimana jemunya badan. Maka, berikanlah padanya anekdot anekdot hikmah.

Jika engkau ragu dalam hal kecintaan seseorang, maka tanyailah hatimu tentangnya.